Profil Desa Jembayat
Ketahui informasi secara rinci Desa Jembayat mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Jembayat di Kecamatan Margasari, Tegal, sebuah desa strategis di jalur provinsi dengan potensi ekonomi dari BUMDes unggulan, UMKM digital, dan pertanian. Menghadapi tantangan lingkungan seiring pertumbuhan sektor peternakan ayam skala besar.
-
Lokasi Strategis dan Pusat Pertumbuhan
Terletak di jalan provinsi Tegal-Purwokerto, menjadikan Desa Jembayat sebagai jalur ekonomi yang vital dan mendorong perkembangan pesat di berbagai sektor.
-
Motor Penggerak Ekonomi Lokal
Perekonomian desa ditopang oleh BUMDes "Rancakeling" yang menjadi percontohan, serta tumbuhnya puluhan UMKM yang telah merambah platform digital untuk pemasaran.
-
Dinamika Pembangunan dan Tantangan Lingkungan
Di samping kemajuan ekonomi, Desa Jembayat menghadapi tantangan sosial dan lingkungan yang signifikan, terutama terkait dampak dari industri peternakan ayam skala besar terhadap kenyamanan warga.

Desa Jembayat, yang terletak di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, menampilkan wajah sebuah wilayah perdesaan yang dinamis dan berkembang pesat. Berada tepat di lintasan jalan provinsi yang menghubungkan Tegal dengan Purwokerto, Jembayat bukan sekadar sebuah pemukiman, melainkan sebuah pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang penting di bagian selatan Kabupaten Tegal. Dengan keunggulan lokasi geografisnya, desa ini berhasil menumbuhkan berbagai potensi, mulai dari lembaga ekonomi desa yang menjadi percontohan hingga geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang inovatif. Namun di balik potret kemajuannya, Jembayat juga menghadapi tantangan modernisasi, termasuk isu lingkungan yang muncul seiring pertumbuhan investasi di wilayahnya.
Geografi dan Demografi Wilayah
Desa Jembayat secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada pada koordinat 7°5′14.46″ Lintang Selatan dan 109°2′59.24″ Bujur Timur. Desa ini memiliki posisi yang sangat strategis karena dilalui oleh salah satu urat nadi transportasi darat di Jawa Tengah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, luas wilayah Desa Jembayat tercatat seluas 6,33 km² atau sekitar 633 hektare. Sementara itu, situs resmi pemerintah desa mencatat luas wilayah yang lebih besar, yakni 966 hektare. Perbedaan data ini kemungkinan disebabkan oleh metode pengukuran dan pembaruan data yang berbeda, namun keduanya menunjukkan Jembayat sebagai salah satu desa dengan wilayah yang cukup luas di Kecamatan Margasari.
Secara kewilayahan, Desa Jembayat memiliki batas-batas administratif sebagai berikut:
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kaliwungu
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Danaraja
Adapun untuk batas utara dan barat, wilayahnya bertetangga dengan desa-desa lain di dalam Kecamatan Margasari yang secara keseluruhan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes di sisi barat. Struktur administratif internal desa terbagi menjadi 13 Rukun Warga (RW) dan 50 Rukun Tetangga (RT), yang mencerminkan kepadatan dan kompleksitas pengelolaan wilayahnya.
Dari sisi kependudukan, data terakhir yang dirilis pemerintah desa pada tahun 2015 menunjukkan jumlah penduduk mencapai 15.342 jiwa. Angka ini terdiri dari 7.386 penduduk laki-laki dan 7.956 penduduk perempuan. Dengan asumsi luas wilayah 6,33 km², maka kepadatan penduduk Desa Jembayat pada saat itu mencapai sekitar 2.424 jiwa per kilometer persegi. Angka ini tergolong sangat padat untuk ukuran wilayah perdesaan dan menunjukkan bahwa Jembayat merupakan pusat konsentrasi penduduk di sekitarnya. Data kependudukan yang lebih mutakhir diperlukan untuk memotret kondisi demografi terkini secara akurat.
Pilar Ekonomi: BUMDes Maju dan Geliat UMKM
Perekonomian Desa Jembayat menunjukkan vitalitas yang menonjol, didorong oleh kombinasi antara kelembagaan ekonomi yang kuat dan inisiatif wirausaha masyarakat. Tulang punggung utama kemandirian ekonomi desa ini ialah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Rancakeling". BUMDes ini kerap disebut sebagai salah satu BUMDes percontohan dan unggulan di Kecamatan Margasari, bahkan di Kabupaten Tegal.
BUMDes Rancakeling mengelola berbagai unit usaha, salah satu yang paling dikenal yaitu sebuah toko serba ada (Toserba) modern yang berlokasi strategis di jalur utama Tegal-Purwokerto. Keberadaan toserba ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi penanda kemajuan ekonomi desa. Didukung fasilitas seperti area parkir yang luas, aula pertemuan, dan arena bermain anak, BUMDes ini telah bertransformasi menjadi pusat layanan publik dan komersial yang representatif. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan, yang memandang BUMDes Rancakeling sebagai pionir yang berkembang pesat.
Di luar BUMDes, denyut ekonomi Jembayat juga digerakkan oleh sektor UMKM yang beragam dan adaptif. Pemerintah Desa Jembayat bahkan telah memfasilitasi para pelaku usaha lokal dengan sebuah platform digital melalui situs resmi desa. Di dalamnya, puluhan UMKM terdata dan dipromosikan, mencakup berbagai bidang usaha. Terdapat penyedia jasa perjalanan seperti Kanol Travel dan Kalong Trans, gerai kuliner populer seperti Martabak Inu dan Kedai Mama Yuna, hingga penjual hasil bumi seperti Ipunk Buah. Inisiatif ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya digitalisasi untuk memperluas jangkauan pasar.
Sektor pertanian dan agribisnis juga menjadi bagian penting dari ekonomi lokal. Pada tahun 2020, sempat muncul wacana dari pemerintah desa untuk membangun kios-kios khusus yang akan menampung dan menjual produk olahan hasil warga, seperti kerupuk dan puding yang terbuat dari lidah buaya. Inovasi produk semacam ini menandakan adanya upaya untuk memberikan nilai tambah pada hasil pertanian lokal.
Pemerintahan dan Layanan Publik
Roda pemerintahan di Desa Jembayat dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif di tingkat desa. Berdasarkan catatan pemberitaan, kepemimpinan di desa ini menunjukkan fokus pada peningkatan layanan publik dan pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kebutuhan warga.
Salah satu contoh nyata dari komitmen pelayanan publik terjadi pada tahun 2018, di mana Pemerintah Desa Jembayat secara proaktif memfasilitasi warganya yang mengalami kesulitan dalam proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP). Di tengah isu kelangkaan blangko nasional pada saat itu, pemerintah desa berupaya mencari solusi untuk mempermudah warganya mendapatkan akses terhadap dokumen kependudukan yang vital.
Pemerintah desa juga aktif dalam menyalurkan program-program bantuan dari pemerintah pusat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jembayat menerima bantuan ini. Proses penyaluran yang dilaksanakan di Aula Rancakeling BUMDes menunjukkan sinergi antara program pemerintah dengan pemanfaatan aset desa yang produktif.
Selain itu, program-program seperti Kampung Keluarga Berencana (KB) juga menjadi perhatian, di mana pemerintah desa merencanakan pengembangan ekonomi keluarga melalui inisiatif seperti pembuatan kios UMKM. Hal ini menunjukkan adanya visi pemerintahan yang mengintegrasikan program kependudukan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara langsung.
Dinamika Sosial dan Tantangan Lingkungan
Sebagai desa yang terus berkembang, Jembayat tidak luput dari dinamika sosial dan tantangan yang menyertai pembangunan. Salah satu isu paling aktual dan signifikan yang dihadapi masyarakat Desa Jembayat belakangan ini ialah dampak lingkungan dari aktivitas peternakan ayam skala industri.
Pada awal tahun 2025, perwakilan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa Jembayat melakukan audiensi dengan Komisi III DPRD Kabupaten Tegal. Aduan utama mereka yaitu bau menyengat yang diduga berasal dari kandang-kandang ayam milik sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah desa. Menurut laporan, perusahaan tersebut memiliki sekitar 30 kandang dengan kapasitas masing-masing mencapai 15.000 ekor ayam. Skala operasi yang masif ini menimbulkan polusi udara yang mengganggu kenyamanan dan berpotensi memengaruhi kesehatan warga di sekitarnya.
Kehadiran dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, dalam audiensi tersebut menunjukkan keseriusan masalah ini. Kasus ini menjadi cerminan dari "dua sisi mata uang" pembangunan ekonomi. Di satu sisi, investasi di sektor peternakan membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi. Namun, di sisi lain, jika tidak dikelola dengan standar lingkungan yang ketat, dapat menimbulkan konflik sosial dan degradasi kualitas hidup masyarakat. Bagaimana pemerintah desa, pemerintah kabupaten, perusahaan, dan masyarakat mencari titik temu akan menjadi kunci bagi pembangunan berkelanjutan di Jembayat.
Di luar isu tersebut, desa ini juga memiliki peninggalan bersejarah yang menjadi bagian dari identitas sosial-budaya masyarakat, yaitu Bendungan Parakan Kidang. Terletak di Pedukuhan Jatilawang, bendungan ini memiliki nilai sejarah lokal yang berasal dari cerita rakyat tentang "rusa yang dipanah". Keberadaan situs seperti ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata sejarah atau edukasi yang dapat memperkaya khazanah budaya desa.
Arah Pembangunan Desa Jembayat ke Depan
Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, merupakan contoh nyata sebuah desa yang berhasil memanfaatkan letak strategisnya untuk bertransformasi menjadi wilayah yang hidup dan produktif. Dengan motor penggerak BUMDes yang profesional dan semangat wirausaha masyarakat yang tinggi, fondasi ekonomi Jembayat terbilang kokoh. Keberhasilan ini menjadi modal penting untuk melangkah ke jenjang pembangunan berikutnya.
Namun, tantangan ke depan tidaklah mudah. Isu dampak lingkungan dari industri peternakan menjadi agenda mendesak yang membutuhkan solusi adil dan berkelanjutan. Kemampuan pemerintah desa untuk menyeimbangkan antara percepatan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan serta kenyamanan sosial akan menentukan arah masa depan Jembayat. Dengan sinergi yang baik antara seluruh pemangku kepentingan, Desa Jembayat memiliki peluang besar untuk tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga menjadi contoh perdesaan yang sejahtera, berdaya saing, dan nyaman untuk ditinggali.